Minggu, 14 Oktober 2012

Unsur Intrinsik Novel Salah Asuhan


Judul           : Salah Asuhan
Penulis        : Abdoel Moeis
Penerbit      : PT. Balai Pustaka
Jumlah        :  262 Halaman
tahun buku  : 2002
1. Tema
Adapun tema yang terkandung dalam novel Salah Asuhan adalah perbedaan adat istiadat.

2. Alur
    Alur yang digunakan dalam novel Salah Asuhan adalah alur maju karna pengarang menceritakan kisahnya kemasa selanjutnya.

3. Pusat Pengisahan/Sudut Pandang
    Dalam novel Salah Asuhan, pengarang bertindak sebagai orang ketiga yaitu menceritakan kehidupan tokoh-tokoh pada novel.

4. Latar/setting
Latar atau tempat terjadinya yaitu :
1) Lapangan tennis.
2) Minangkabau
3) Betawi
4) Semarang
5) Surabaya

5. Tokoh
1) Hanafi, wataknya keras kepala, kasar
    a) keras kapala
     b) kasar
2) Corrie, wataknya baik, mudah bergaul
     a) baik
b) mudah bergaul
3) Rapiah, wataknya sabar, baik
     a) sabar
     b) baik
4) Ibu Hanafi, wataknya sabar dan baik
     a) sabar
     b) baik
5) Tuan Du Busse, wataknya tegas
6) Si Buyung, wataknya penurut
7) Syafei, wataknya berani

6. Gaya Bahasa
    Gaya bahasa yang digunakan dalan novel Salah Asuhan ini cukup sulit untuk diartikan. Karna novel ini adalah novel lama dan dilamnya juga terdapat bahasa Belanda. Pada novel ini juga terdapat :
    a) Peribahasa
“saat ini, air mukamu jerni, keningmu licin, bolehkah ibu menuturkan niatku itu, supaya tidak menjadi duri dalam daging” (halaman 25, paragraf 3)
    b) Majas perbandingan (perumpamaan)
“Sesungguhnya tiadalah berdusta apabila ia berkata sakit kepala, karna sebenarnyalah kepalanya bagai dipalu” (halaman 47, paragraf 2)

7. Amanat
    Adapun amanat yang terkandung dalam novel Salah Asuhan adalah :
1) Janganlah melupakan adat istiadat negeri sendiri, jikalau ada adat istiadat dari bangsa lain, boleh saja kita menerima tapi harus pandai memilih, yaitu pilihlah adat yang layak dan baik kita terima di negeri kita.
2) Jangan memaksakan suatu pernikahan yang tidak pernah diinginkan oleh pengantin tersebut, karena akhirnya akan saling menyiksa keduanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar